BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 03 November 2009

Betuk a?b:c

Bentuk:

a?b:c

Jika a bernilai 1, maka ekspresi ini bernilai b, dan jika a bernilai 0, maka ekspresi ini bernilai c.

Dengan demikian,

b=(a>13)?10:19;

ekivalen dengan:

if(a>13)

{

b=10;

}

else

{

b=19;

}

Bentuk ini berlaku secara universal.

Contoh:

isgenap(int bil)

{

return ((bil%2==0)?1:0);

}

Posted in Uncategorized | Comments Off
Strong Type
March 9th, 2008

C/C++ merupakan bahasa pemrograman (programming language) yang strong type, artinya ketat terhadap type data yang dideklarasikan. Demikian kira-kira makna strong type.Sebuah bahasa pemrograman inti (kernel) yang strong type akan lebih baik dalam beberapa hal.

Type data akan terkait dengan format data dan berapa besar memori yang dialokasikan. Sebagai contoh:

unsigned long l;

unsigned char c;

l=67;

c=67;

printf(”%d”,l);

printf(”%d”,c);

Dari sini kita dapat melihat bahwa l dan c sama-sama diberi nilai 67. Ketika ditampilkanpun juga akan mengasilkan keluaran yang sama yaitu 67. KAkan tetapi format di memorynya berbeda.

l menempati 4 byte memori. Dengan demikian, datanya adalah sebagai berikut:

1000011 00000000 00000000 00000000

sedangkan c hanya menempati 1 byte memori. Dengan demikian, datanya adalah sebagai berikut:

1000011

Karena strong type, maka rosesor akan mengenal c sebagai unsigned char sejak awal dideklarasikan hingga variabel tersebut invisible. Dengan demikian, c hanya membutuhkan 1 byte. Karena strong type, c juga tidak mungkin berubah menjadi double. Dengan demikian, pekerjaan prosesor akan dibatasi, artinya, programer tidak akan memberikan pekerjaaan kepada prosesor sesuatu yang memberatkan. Komputer akan lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya.

Posted in Uncategorized | Comments Off
Deklarasi
March 9th, 2008

Bagi siapa pun yang baru belajar C++ baik yang sudah ataupun yang belum mengenal bahasa lain akan bertanya: Mengapa perlu mendeklarasikan identifier?

Identifier baik berupa variabel, fungsi, kelas, union, struktur, dan konstanta harus dideklarasikan. Hal tersebut berguna untuk:

1. Memberitahu kepada prosesor bahwa ada identifier yang akan digunakan.
2. Menentukan offset memori (alamat awal) dari identifier tersebut.
3. Mengalokasikan memori yang akan digunakan oleh identifier tersebut.
4. Menetapkan tipe data dari identifier tersebut.

Semuanya berguna untuk meringankan kerja dari prosesor. Dengan demikian, ketika identifier tersebut digunakan, maka prosesor dapat langgung mengerjakan operasi yang dimaksudkan oleh programer tanpa berpikir lagi apa tipe datnya, berapa alamat awalnya, dan berapa besar memori yang dialokasikan untuknya.

Posted in Uncategorized | Comments Off
Tipe Data
March 9th, 2008

Tipe data di C maupun C++ default untuk char, int, short, dan long adalah signed. Artinya akan ada bilangan negatif dan positif.

Sebagai contoh, char mempunyai panjang 1 byte, dengan demikian, karena bilangan ersebutbisa negatif, maka jangkauannya adalah antara -128 hingga +127. Akan tetapi untuk tipe data yang pasti positif, misalnya jumlah tentara yang masih berada di barak, jumlah tentara yang ada di medan pertempuran, atau jumlah tentara yang ditarik mundur, tidak mungkin negatif. Percaya atau tidak. Nilai minimumnya adalah 0. Dengan tidak adanya nilai negatif ini, maka pengkodean dimulai dari 0 hingga batas kemampuannya. Misalnya data 1 byte mempunyai jangkauan dari 0 hingga 255. Sama-sama 1 byte tetapi nilai maksimumnya berbeda.

Data yang nilainya selalu positif ini, dalam bahsa C dan C++ disebut unsigned (tidak bertanda). Dengan demikian diperkenalkan tipe data seperti:

unsigned char, unsigned int, unsigned short, dan unsigned long.

Kesemua itu tentu saja untuk efisiensi resource dan opimasi hasil.

0 komentar: